My Ahjussi



My Ahjussi (My Mister)
Director: Kim Won Seok
Writer: Park Hae Young
Cast: Lee Sun Gyun, Lee Ji Eun (IU), Park Ho San, Song Sae Byeok


Hello again, Netijen!

Kali ini alhamdulillah bukan postingan curhat tapi mau me-review film yah, yang jarang banget gue lakukan, apalagi buat drama Korea. Hahaha. Tapi My Ahjussi ini spesial sekali dan sekarang menempati posisi teratas dalam daftar serial terbaik yang pernah gue tonton, bukan cuma di kelas drama Korea. Such a well thought and well-crafted drama that deserved the highest accolade. Hence, my blogpost (sok penting banget emang gue siapaa, HAHA). Tapi beneran segitu bagusnya sampai gue pengen belajar screenwriting. 

Character poster: Lee Ji An, Park Dong Hoon, Park Ki Hoon, Park Sang Hoon

Oke. Biasanya gw nonton drama Korea buat lucu-lucuan aja, supaya otak bisa berhenti mikir sebentar dan siap diajak mikir hal yang berbeda lagi, (you know, multitasking could kill, hahaha). Tapi serial ini menyuguhkan pengalaman yang beda banget sepanjang riwayat gue nonton drama Korea. Kayanya film terakhir yang bikin gue se-emotionally invested ini adalah  In The Mood for Love, my all-time favorite “almost” romance buatan Wong Kar Wai tahun 2000 yang menang Cannes (silakan ditonton dan kamu akan mengerti kenapa gue ngarang genre sendiri buat fim itu, hahaha). 

Dari segi teknis, My Ahjussi ini sempurna (setidaknya dari kaca mata gue yang awam ini sih ya). Ya alur ceritanya, penokohannya, aktingnya, sinematografinya, sampai sound-directing-nya, semua kelas wahid! Rasanya pengen kasih standing applause dan pelukin semua cast & crew-nya saking sayangnya sama drama ini. Hahaha ini lebay, tapi aku serius. Apalagi kalo peluk Lee Sun Gyun, ya aku gak nolak lah (Astaghfirullah lagi puasa! huakakaka).

Btw, gue memang selalu suka drama dari sutradara Kim Won Seok (cek Misaeng dan Signal, bagus-bagus bangeet, Hollywood lewat!), tapi menurut gue My Ahjussi ini karya terbaiknya sampai saat ini. Meski di awal ceritanya gelap banget dan sering kali menguras energi, semakin diikuti, semakin heartwarming pula ceritanya. Mungkin sutradara dan penulisnya terinspirasi Ibu Kita Kartini: habis gelap terbitlah terang. #eyak.

Nonton 16 episodenya, rasanya tuh kaya dibuat patah hati tapi abis itu sekalian dikasih obatnya juga. Bingung ye kan... pokoknya gitu deh.  

Ending-nya pun ga meninggalkan aftertaste kurang sreg seperti Misaeng & Signal yang seakan gantung bakal ada season 2 (yang mana jarang banget kejadian di dunia K-drama karena sistemnya beda sama Hollywood). 

Dibandingkan karya-karya sutradaranya terdahulu, My Ahjussi juga superior dalam hal sound directing yang detil. Asli bikin merinding karena bisa membangun suasana yang subtil tapi kena banget di hati. Cuma dengar suara napas dan langkah kaki aja bisa bikin kita: 💔. Duh, jadi pengen maraton nonton ulang kalo ga inget deadline 👾.

Aktingnya? Semua on point dan karakternya membekas. Lee Sun Gyun sih memang salah satu aktor Korea veteran kesukaan gue ya. Jadi gak heran dia berhasil banget membawakan Ahjussi Park Dong Hoon yang kalem, dalem, hidupnya prinsipil dan cenderung kaku macam Rangga AADC, tapi penyayang (dan bikin aku juga ikutan sayang 😍. APA SIH NGGI...). 

Yaaa kalo Ahjussi-nya kaya gini mah apa kabaar imanqu?

Tapi IU sih yang paling mengejutkan karena berhasil membuat penonton tetap sayang sama Lee Ji An. Si anti-hero yang keras, cerdas tapi kadang licik, dan dingin, padahal sebetulnya di balik semua tameng itu dia anak yang soleha. Aktor & aktris pendukungnya juga semua ciamik, tiada yang tersia-sia. Pokoknya aku cinta banget sama geng Kelurahan Hoogye & kekeluargaannya, juga solidaritas rekan-rekan kerja di PT Saman E&C (hahaha lebay).

Hatiku bersama warga Kelurahan Hoogye. HAHA. 

Rekan-rekan kerja Saman E&C


Buat yang belum nonton mungkin ini terdengar berlebihan, tapi drama ini bahkan membuat gue menilik balik hidup gue selama ini (#eaaa mbaknya hidupnya berat? 😆). Makanya gw memutuskan nulis blog post ini, karena agaknya K-drama, atau drama apapun, dengan kualitas seperti ini sulit muncul lagi dalam waktu dekat. 

Gue gak bakal spoilerin My Ahjussi dan membahas secara detail ceritanya di sini, karena: (1) ceritanya terlalu kaya dan layered untuk bisa gue spoilerin; (2) I don’t think any words could do justice. Ini tipe film yang akan kehilangan jiwanya kalau hanya diceritakan lewat kata-kata. Hanya bisa diapresiasi sepenuhnya jika ditonton sendiri, karena semua aspeknya dari mulai sinematografi, karakterisasi, soundtrack, sound effect, dialog, pemilihan diksi, sampai gestur-gestur kecil karakternya berpadu jadi karya yang menurut gue sih brilian dan kaya nuansa. 

Tetap sih, gue akan kasih sinopsis singkat supaya kamu bisa mengira-ngira drama ini isinya apa.

My Ahjussi bercerita tentang kehidupan Park Dong Hoon, pria paruh baya yang hidupnya lagi penuh cobaan. Kariernya mandek di level manajer, pernikahannya gak bahagia, saudara-saudaranya juga lagi terpuruk dan mengandalkan dia. You wouldn't want to be in his shoes. Meski hidupnya terbilang membosankan, Om ini digambarkan sebagai orang yang lurus banget, ga neko-neko, dan menjalani hidup sebagaimana mestinya. Istilah singkatnya, kuat iman. Tiba-tiba, hidupnya yang membosankan itu berbalik 180 derajat setelah dia ketimpahan uang suap salah alamat.


Di kantor yang sama, bekerja juga seorang gadis muda bernama Lee Ji An sebagai pegawai outsourcing. Ji An ini juga hidupnya berat. Miskin, menanggung neneknya yang sudah ga bisa apa-apa, dan terbelit utang. Nah, si Ji An ini yang pertama kali mendapati manajernya itu menerima suap.



Cerita selanjutnya berkembang dari konflik awal itu. Apa yang membuat si Om tiba-tiba dikirimi uang, apa yang terjadi setelahnya. Hingga akhir cerita, semua bergravitasi di sekitar Park Dong Hoon, Lee Ji An, dan orang-orang di sekitar mereka.


Teman gue pernah tanya pas lagi gue MLM-in: "jadi ini ceritanya tentang cewek suka sama om-om?"

Wah, tidak sesederhana itu, kawan.

Meskipun judulnya kalau diterjemahkan ke Bahasa Inggris jadi “My Mister”, ini sama sekali bukan cerita roman picisan ada anak gadis merusak rumah tangga orang. Buang jauh-jauh bayangan tentang skenario opera sabun kaya gitu ya. Hahaha.

Buat gw, My Ahjussi menyuguhkan cerita yang sangat kaya tentang hubungan antar manusia, mengapa kita disebut sebagai makhluk sosial. Tentang pentingnya kepercayaan. Tentang pentingnya berbaik hati kepada sesama, dan tak kalah penting, berbaik hati pada diri sendiri. Selama itu pula kita serasa dibawa naik roller coaster emosi, mempertanyakan arti kebahagian, dan akhirnya menemukan jawaban akan apa yang membuat kita kuat menjalani hidup (yang kata Nicky Astria adalah sebuah panggung sandiwara #eaaaa).

Selamat menonton!

XOXO
Anggi






Komentar

Postingan Populer